Farmasi Berkualitas di Wilayah Edukasi & Budaya Sleman

PAFI Sleman hadir untuk mendampingi masyarakat dan pelajar dengan pemahaman obat yang benar dan berakar lokal

Tentang Kami

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern Sleman yang kental dengan nuansa edukasi dan budaya, PAFI Sleman hadir sebagai jembatan penghubung antara ilmu farmasi modern dan kearifan lokal yang telah mengakar kuat di bumi Mataram ini.

Kami memahami bahwa masyarakat Sleman memiliki karakteristik unik—perpaduan antara kehidupan kampus yang dinamis dengan nilai-nilai tradisional yang masih terjaga. Dari kawasan Gamping yang ramai dengan aktivitas mahasiswa, hingga pelosok Kalasan dengan hamparan sawah yang hijau, setiap sudut Sleman memiliki kebutuhan farmasi yang berbeda namun sama pentingnya.

Kehadiran PAFI Sleman bukan sekadar formalitas organisasi profesi, melainkan bentuk komitmen nyata para ahli farmasi untuk turun langsung ke tengah masyarakat. Kami percaya bahwa pengetahuan tentang obat dan kesehatan tidak boleh hanya berhenti di bangku kuliah atau rak apotek, tetapi harus sampai ke tangan petani di sawah, ibu rumah tangga di pasar tradisional, hingga mahasiswa yang sedang berjuang menyelesaikan studinya.

"Kami hadir bukan untuk menggurui, tetapi untuk belajar bersama—memadukan pengetahuan modern dengan pengalaman hidup yang telah teruji oleh waktu di tanah Sleman yang istimewa ini."

Program Unggulan

Edukasi Kampus

Pemahaman obat untuk mahasiswa

Edukasi di Kawasan Kampus

Program khusus untuk mahasiswa dan civitas akademika di area kampus Sleman. Kami memberikan edukasi tentang penggunaan obat yang benar, interaksi obat, dan cara mengelola obat pribadi dengan aman selama masa studi.

Farmasi Lokal

Kearifan lokal dan obat modern

Sosialisasi Berbasis Kearifan Lokal

Memadukan pengetahuan farmasi modern dengan tradisi pengobatan lokal yang masih dipraktikkan masyarakat Sleman. Program ini mengedukasi cara yang tepat menggunakan ramuan tradisional alongside obat modern.

Kolaborasi Lintas

Kerjasama antar komunitas

Kolaborasi Lintas Komunitas

Menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas di Sleman—dari kelompok tani, karang taruna, hingga organisasi mahasiswa—untuk menciptakan ekosistem kesehatan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Struktur Organisasi

Ketua Umum

Dr. Apt. Sari Wulandari, M.Farm

Koordinator Wilayah Gamping

Wakil Ketua

Apt. Budi Santoso, S.Farm

Koordinator Wilayah Ngaglik

Sekretaris

Apt. Maya Kusuma, S.Farm

Koordinator Wilayah Kalasan

Bendahara

Apt. Andi Wijaya, M.Farm

Koordinator Wilayah Depok

Humas

Apt. Rina Pratiwi, S.Farm

Koordinator Wilayah Mlati

Bid. Edukasi

Apt. Dwi Hartono, M.Sc

Koordinator Wilayah Berbah

Artikel Edukasi

Antara Herbal, Resep, dan Edukasi di Tanah Sleman

Oleh: Tim PAFI Sleman

Sleman bukan sekadar kabupaten biasa. Di sinilah tradisi bertemu modernitas, dimana nenek moyang kita telah mewariskan pengetahuan tentang tanaman obat sambil generasi muda belajar farmasi di bangku kuliah yang tersebar di berbagai penjuru.

Ketika pagi hari masih berembun, Mbah Painem di Dusun Ngabean sudah mulai memetik daun sirih untuk ramuan tradisionalnya. Tak jauh dari sana, Dinda, mahasiswi farmasi semester 6, sedang menyiapkan tugas tentang fitofarmaka. Dua generasi, satu tujuan—kesehatan masyarakat.

"Ilmu lama bukan berarti salah, ilmu baru bukan berarti selalu benar. Yang penting adalah bagaimana kita memadukan keduanya dengan bijak untuk kesejahteraan bersama."

— Mbah Painem, Pengobat Tradisional Ngabean

PAFI Sleman hadir di tengah dinamika ini. Kami tidak datang untuk menggantikan tradisi yang sudah mengakar, namun memberikan pemahaman tentang cara menggunakan obat—baik tradisional maupun modern—dengan lebih aman dan efektif.

Program edukasi kami dimulai dari hal sederhana: mengajarkan cara menyimpan obat yang benar. Ternyata, masih banyak warga yang menyimpan tablet di kotak rokok bekas atau meletakkan sirup di dekat kompor. Hal kecil seperti ini bisa mengurangi efektivitas obat hingga membuatnya berbahaya.

Di akhir setiap sesi edukasi, yang paling berkesan adalah saat para ibu bertanya tentang ramuan tradisional mereka. "Kira-kira boleh nggak ya, Mas, kalau diminum bareng obat dari dokter?" Pertanyaan sederhana yang membutuhkan jawaban yang tidak sederhana—dan inilah mengapa kehadiran PAFI Sleman sangat penting di tengah masyarakat.

Fakta Farmasi

0%

warga menyimpan obat tanpa label aslinya

Berdasarkan survei PAFI Sleman 2024

Data ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang penyimpanan obat yang benar. Mari bersama kita tingkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang aman.

Glosarium Farmasi

Istilah medis dan padanan dalam bahasa Jawa yang familiar di Sleman

Antipiretik
"Obat ndemam" - obat penurun panas yang biasa digunakan saat demam
Analgetik
"Obat ngilangke lara" - pereda nyeri untuk berbagai jenis sakit
Antibiotik
"Obat mateni kuman" - obat untuk infeksi bakteri, harus habis diminum
Antasida
"Obat maag" - pereda asam lambung saat perut kembung atau nyeri
Ekspektoran
"Obat wedak" - membantu mengeluarkan dahak dari tenggorokan
Antiseptik
"Obat cuci tatu" - pembersih luka untuk mencegah infeksi

Agenda Kegiatan

Penyuluhan Kampus UGM

5 Juli 2025

Edukasi penggunaan obat untuk mahasiswa baru di lingkungan kampus

📍 Fakultas Farmasi UGM • 🕐 13:00-15:00 WIB

Edukasi Dusun Kalasan

12 Juli 2025

Sosialisasi penyimpanan obat tradisional dan modern yang benar

📍 Balai Desa Kalasan • 🕐 09:00-11:00 WIB

Forum RT Gamping

19 Juli 2025

Diskusi interaktif tentang DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang)

📍 Balai RT 05 Gamping • 🕐 19:30-21:00 WIB

Workshop Mahasiswa Farmasi

26 Juli 2025

Pelatihan konseling obat dan komunikasi farmasis-pasien

📍 Aula PAFI Sleman • 🕐 08:00-16:00 WIB

Pertanyaan Umum

Warta Farmasi Sleman

PAFI Sleman Edukasi Obat ke Keluarga Petani di Prambanan

Kegiatan Lapangan

Hari Sabtu yang cerah menjadi momentum berharga bagi tim PAFI Sleman untuk turun langsung ke sawah-sawah Prambanan. Bersama keluarga petani, kami berbagi ilmu tentang cara menyimpan obat yang benar di rumah tradisional.

"Ternyata obat itu nggak boleh disimpan di almari dekat kompor ya, Mas. Saya kira selama ini sudah benar," ujar Bu Sinem, petani berusia 45 tahun.

Antusiasme para ibu sangat tinggi ketika kami menjelaskan tentang interaksi obat dengan makanan tradisional yang sering mereka konsumsi. Banyak pertanyaan menarik yang muncul, terutama tentang penggunaan jamu bersamaan dengan obat dari dokter.

Program ini akan dilanjutkan ke dusun-dusun lain di sekitar Prambanan pada bulan mendatang.

Diskusi Obat Bebas Bersama Mahasiswa Kedokteran & Farmasi

Kampus UGM

Kolaborasi lintas fakultas terwujud dalam acara diskusi tentang penggunaan obat bebas yang bertanggung jawab. Mahasiswa kedokteran dan farmasi dari berbagai universitas di Yogyakarta berkumpul untuk berbagi perspektif.

25 mahasiswa farmasi dari 4 universitas berpartisipasi aktif

Diskusi kasus nyata penggunaan obat bebas yang keliru

Workshop pembuatan leaflet edukasi untuk masyarakat

"Sebagai calon farmasis, kita harus siap menjadi garda terdepan dalam edukasi obat kepada masyarakat," kata Dinda, mahasiswa farmasi UGM.